BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangain ilmu pengetahuan dari
berbagai macam disipilin ilmu, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh
pemerhati ilmu yang juga mulai mencari formula yang tepat untuk
memajukan ilmu yang dipelajari. Mulai dari munculnya lembaga-lembaga
pendidikan yang sengaja didirikan untuk menampung semakin banyaknya
siswa/murid yang ingin belajar. Ini ditandai dengan munculnya
lelmbaga-lembaga pendidikan baik formal atau non formal yang sengaja
didirikan untuk mempalajari disiplin ilmu tertentu, misalnya lemmbaga
yang khusus menangani ilmu agama dan lembaga yang juga khusus menangani
ilmu umum tetapi ada juga lembaga yang didirikan untuk melahirkan
ilmuan-ilmuan yang mahir tidak hanya dibidang agama tapi juga mumpuni di
bidang iptek.
Perkembangan terhadap perkembangan ilmu agama dan tehnologi inilah
yang kemudian lahir krikulum agama dan umum, ada juga yang
memadupadankan keduanya. Sehingga muncul istilah madrasah dan sekolah.
Pada umumnya lembaga pendidikan Islam sebelum masa periode madrasah atau
disebut juga masa klasik, diklasifikasikan atas dasar muatan kurikulum
yang diajarkan. Dalam hal ini kurkulumnya meliputi pengetahuan agama dan
pengetahuan umum. Atas dasar ini lembaga pendidikan Islam dimasa klasik
menurut Charles Michael Stantom digolongkan kedalam 2 bentuk, yaitu
lembaga pendidikan formal dan non formal, dimana yang pertama
mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan yang kedua mengajarkan
pengetahuan umum termasuk filsafat. Sedangkan pada sekolah umum
kurikulum umum lebih dominan dibandingkan dengan kurikulum agama. Atas
dasar inilah kemudian perlu membuat kurikulum yang bercirikan agama. Dan
pada lembaga-lembaga pendidikan tertentu pula yang me ngajarkan
pendidikan agam lebih dominan disbanding pengetahuan umum. Dan atas
dasar itula penulis mencoba membahasnya pada makalah ini dengan tema
Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang tertulis dalam latar belakang, maka penulis
dalam hal ini akan merumuskan permasalahan dalam beberapa pertanyaan.
1. Apa pengertian kurikulum lembaga pendidikan Islam?2. Bagaimana konsep kurikulum lembaga pendidikan dalam Islam?
C. Tujuan
Dengan berdasar kepada poin-poin di atas, maka penulis mempunyai tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
- Mengetahui pengertian kurikulum lembaga pendidikan Islam
- Memahami bagaimana konsep kurikulum lembaga dalam pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Lembaga Penndidikan Islam
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Setiap
pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan suatu
formulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam
kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa
dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual, emosional, dan
sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan
tujuan pembelajaran, methode, tekhnik, media pengajaran, dan alat
evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan
kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh semua
pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang
realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah
sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam
memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang
berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak
didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mereka.[1]
Selain itu, kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program
pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.[2]
M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang
harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem
institusional pendidikan.[3]
S. Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum.
Diantaranya: Pertama, kurikulum sebagai produk (hasil pengembangan
kurikulum), Kedua, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan
dipelajari oleh siswa (sikap, keterampilan tertentu), dan Ketiga,
kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa.[4]
Pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan program
pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang
studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu
yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa
sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga dapat
meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksanaannya tidak hanya di
sekolah tetapi juga di luar sekolah.[5]
Jika diaplikasikan dalam kurikulum lembaga pendidikan Islam, maka
kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk
membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam,
melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam
hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat
dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada
konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah
tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.[6]
- B. Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam
Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
1) Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang
diajarkan dan di amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah
serta ijtihad para ulama.
2) Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua
aspek pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan
spiritual.
3) Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta kegiatan pengajaran.[7]
Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti dari ciri-ciri
kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa
untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur, baik terhadap Tuhan,
terhadap diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ketetapan Al
qur’an, As sunnah serta ijtihad para ulama’.
b) Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
Dasar-dasar kurikulum pendidikan Islam antara lain adalah :
1) Dasar Agama
Kurikulum diharapkan dapat menolong siswa dalam membina keimanan
yang lebih kuat, teguh terhadap ajaran agama, beraklak mulia dan
melengkapinya dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
2) Dasar Falsafah
Pendidikan Islam harus berdasarkan wahyu Allah SWT dan tuntunan Nabi SAW serta warisan para ulama.
3) Dasar Psikologis
Kurikulum tersebut harus sejalan dengan ciri perkembangan siswa, tahap kematangan dan semua segi perkembangannya.
4) Dasar Sosial
Kurikulum diharapkan turut serta dalam proses kemasyarakatan terhadap
siswa, penyesuaian mereka dengan lingkungannya, pengetahuan dan
kemahiran mereka dalam membina umat dan bangsanya.[8]
Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam
Tentang prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam, diantaranya:
a) Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan
lingkungan hidup murid, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan
akan datang, dan relevansi dengan tuntutan pekerjaan.
b) Prinsip efektifitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektifitas guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar.
c) Prinsip efisiensi adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan
waktu, tenaga, dana, dan sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan
dapat memenuhi harapan.
d) Prinsip kesinambungan adalah saling hubungan dan jalin menjalin antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan.
e) Prinsip fleksibilitas artinya ada semacam ruang gerak yang
memberikan sedikit kebebasan di dalam bertindak yang meliputi
fleksibilitas dalam memilih program pendidikan, mengembangkan program
pengajaran, serta tahap-tahap pengembangan kurikulum.
f) Prinsip integritas antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman,
dan aktivitas yang terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan
pertautan antara kandungan kurikulum dengan kebutuhan murid dan
masyarakat.[9]
Pengembangan Kurikulum Dari Berbagai Aspek
a) Aspek Materi
Diantara prinsip pengembangan kurikulum ada prinsip relevansi yang
ahrus menjadi pertimbangan bagi penentuan suatu materi. Agar materi yang
diberikan bermanfaat bagi kehidupan anak didik, hendaknya materi
tersebut harus sesuai dengan tuntutan zaman, kesempurnaan jiwa anak
didik tanpa melupakan esensi ajaran Islam itu sendiri.
b) Aspek Tujuan
Dalam prinsip pengembangan kurikulum hal ini sangat berkaitan dengan
prinsip efektifitas. Dengan semakin banyaknya tujuan yang harus dicapai,
akan mendorong efektifitas proses yang akan dilaksanakan. Sebagai suatu
rancangan, tentu ada rencana yang dapat tercapai. Dan sebaiknya tujuan
yang akan dicapai harus jelas dan memang benar-benar sesuai dengan
segala komponen yang berpengaruh terhadap pendidikan itu sendiri. Jangan
sampai apa yang diajarkan dan proses pelaksanaannya sangat berbeda
dengan tujuan yang diharapkan.
c) Aspek Lembaga
Banyak orang beranggapan bahwa mengelola lembaga pendidikan agama
tidak perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus. Karena out-put-nya
kurang dapat diandalkan untuk berkompetensi dalam masyarakat jika
dibanding out-put lembaga pendidikan lain. Secara administratif, lembaga
pendidikan Islam yang benar-benar menerapkan manajemen pendidikan
dengan baik sangat jarang sekali. Salah satu hal yang sangat berkaitan
dengan lembaga pendidikan adalah lingkungan pendidikan yang menjadi
salah satu sarana seorang anak dapat memperoleh pendidikan dengan baik.[10]
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
- Bahwa kurikulum adalah landasan yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta didik kearah tujuan pengetahuan, keterampilan dan sikap.mental, baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas.
- Kurikulum pendidikan islam mempunyai ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan kurikulum yang lain dan senantiasa bersifat dinamis, terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman.
- Prinsip kurikulum pendidian Islam Meliputi :
a) Kurikulum pendidikan Islam harus bertautan dengan agama,termasuk ajaran dan nilainya.
b) Tujuan dan kandungan kurikulum pendidikan Islam harus menyeluruh (universal).
c) Tujuan dan kandungan kyrikulum pendidikan Islam harus adanya keseimbangan.
d) Kurikulum pendidikan Islam harus berkaitan dengan bakat,
minat, kemampuan dan kebutuhan anak didik serta alam lingkungan di mana
anak didik tersebut hidup.
e) Kurikulum pendidikan Islam harus dapat memelihara
perbedaanindividu diantara anak didik dalam bakat, minat, kemampuan dan
kebutuhan mereka.
f) Kurikulum pendidikan Islam harus mengikuti perkembangan dan
perubahan zaman, filsafah, prinsip, dasar, tujuan dan metode pendidikan
islam harus dapat memenuhi tuntutan zaman.
g) Kurikulum pendidikan Islam harus bertautan dengan pengalaman dan aktifitas anak didik dalam masyarakat.
- Filsafat pendidikan Islam berperan sebagai penentu tujuan umum pendidikan, memberikan arah bagi tercapainya tujuan pendidikan islam, sehingga kurikulum mengandung nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.
5. Asas –asas kurikulum,meliputi:
- Asas Filosofis.
- Asas Sosiologis.
- Asas Organisatoris.
- Asas Psikologis.
6. Isi Kurikulum Pendidikan Islam meliputi :
- Isi kurikulum berdasarkan pada ketuhanan.
- Isi kurikulum berorientasi pada manusia.
- Isi kurikulum berorientasi pada alam.
Dari tahun ke tahun kurikulum akan terus berubah sesuai dengan
perubahan dan perkembangan pemikiran manusia. Namun bagaimana cara
mengatasi perubahan tersebut, hal ini sangat tergantung kepada
kecermatan pengembang kurikulum itu sendiri. Satu hal yang harus dan
mesti diperhatikan adalah bagaimana lembaga pendidikan Islam dapat
mengantisipasi masalah ini, tanpa melupakan esensi ajaran-ajaran agama
Islam itu sendiri. Oleh karena itu, kurikulum merupakan faktor yang
sangat penting dalam proses kependidikan dalam suatu lembaga
kependidikan islam. Dengan demikian, dalam kurikulum tergambar jelas
secara berencana bagaimana dan apa saja yang harus terjadi dalam proses
bekajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan anak didik
REFERENSI
A-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)Daradjat, Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet.ke-3
Arifin, HM, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)
Nasution, S., Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,1994), Cet.I
Ramayulis, H., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1983)
[1] Omar Mohammad Al-Toumy A-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), 478.
[2] Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet.ke-3, 122.
[3] HM, Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 183.
[4] S.Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,1994), Cet.I, 5-9.
[5] H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5, 152.
[6] Ibid.
[7] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I, 33.
[8] Ibid, 34-35.
[9] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1983), 116-118.
[10] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam……35
DOWNLOAD DISI !!
Bahan ajar kelas VII >Link
Bahan ajar kelas VIII >Link
Bahan ajar kelas IX >Link
Post a Comment
Post a Comment